Berdikari.Online – Upaya pelestarian lingkungan yang sejalan dengan peningkatan kesejahteraan petani di Kabupaten Sumbawa mendapat perhatian dari DPRD. Anggota DPRD Kabupaten Sumbawa, H. Zohran, S.H., menyatakan dukungan terhadap program penanaman 10.000 bibit kopi Arabika di Dusun Punik, Desa Batudulang, Kecamatan Batulanteh.
Program tersebut dilaksanakan oleh Kelompok Tani Kawah Samawa dengan pendekatan agroforestri. Model ini memadukan tanaman kopi dengan pohon pelindung guna menjaga keseimbangan ekosistem hutan dan meningkatkan hasil pertanian.
“Program ini seirisan dengan agenda Pemda Kabupaten Sumbawa, yakni mempertahankan Hutan Batulanteh sebagai sumber air baku bagi masyarakat Sumbawa,” ujar H. Zohran saat mengunjungi lokasi pembibitan pada Sabtu, 9 Oktober 2025. Ia menegaskan akan mendukung penuh kegiatan yang diinisiasi oleh Mas Hafiz, Sekdes Uma Beringin, bersama kelompok tani setempat.
Saat ini, Kelompok Tani Kawah Samawa telah menyemai 10.000 benih kopi Arabika dan tengah memindahkan ke polybag untuk tahap pembibitan lanjutan. Proses ini ditargetkan rampung awal tahun 2026. Namun, keterbatasan sarana dan prasarana masih menjadi tantangan yang memerlukan dukungan dari para pemangku kepentingan.
H. Zohran menilai kegiatan tersebut bukan hanya penanaman, melainkan investasi jangka panjang bagi lingkungan dan ekonomi. Dukungan itu diharapkan dapat menghasilkan bibit kopi Arabika berkualitas yang siap tanam awal 2026 serta mendorong penerapan teknik agroforestri yang berkelanjutan.
Selain itu, penerapan sistem tersebut dinilai mampu memperkuat kelembagaan kelompok tani dan membuka peluang pasar yang lebih luas. Hal ini menjadi langkah penting dalam pengembangan komoditas unggulan perkebunan di Sumbawa.
Kelompok Tani Kawah Samawa telah menyusun peta jalan pengembangan jangka panjang. Tahap pertama hingga awal 2026 difokuskan pada pembibitan dan penyiapan lahan, sedangkan tahap berikutnya diarahkan pada penanaman dan penerapan sistem agroforestri secara menyeluruh.
Produksi green bean ditargetkan dimulai pada periode 2027–2028 bersamaan dengan penguatan kelembagaan kelompok. Petani berharap sinergi antara pemerintah daerah, DPRD, dan pihak terkait dapat terus terjalin untuk mendukung keberlanjutan program ini.
“Mereka dan kami percaya, program hilirisasi kopi berbasis agroforestri ini akan mampu mengangkat nama Kabupaten Sumbawa sebagai daerah penghasil kopi Arabika berkualitas sekaligus menjadi model konservasi yang berhasil,” pungkasnya.***