Berdikari.Online – Pemerintah mulai mengusut asal gelondongan kayu yang ikut terseret banjir dan longsor di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat. Satgas penertiban kawasan hutan telah diterjunkan untuk menelusuri indikasi pelanggaran di wilayah terdampak bencana. Pemeriksaan dilakukan menggunakan citra satelit untuk mengidentifikasi sumber kayu dan aktor yang terlibat.
Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK), Pratikno menyampaikan perkembangan pengusutan saat memberikan keterangan di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, (3/12/2025).
“Saat ini satgas penertiban kawasan hutan sudah turun tangan, menelusuri dugaan gelondongan kayu yang terbawa arus banjir,” katanya.
“Pemerintah terus menelusuri pihak-pihak yang diduga melakukan pelanggaran melalui analisis citra satelit,” tambahnya.
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menegaskan pihaknya sudah berkoordinasi dengan Kementerian Kehutanan untuk memulai penyelidikan lebih lanjut. Ia menyebut tim gabungan akan dibentuk guna mendalami kasus temuan kayu.

“Besok kami akan rapat bersama untuk menurunkan tim gabungan untuk melakukan proses penyelidikan,” ujarnya.
“Tentunya apabila ada pelanggaran hukum, kita akan proses,” tegasnya.
Sementara itu, Kementerian Lingkungan Hidup menargetkan pengusutan tuntas dalam tiga bulan dan akan memanggil delapan perusahaan di DAS Batang Toru, Sumatera Utara. Menteri LH Hanif Faisol Nurofiq mengatakan dirinya akan turun langsung meninjau lokasi penemuan kayu gelondong.
“Aku minta tiga bulan nanti, tiga bulan lah mudah-mudahan,” ucapnya.
“Insyaallah hari Kamis saya akan ke sana untuk lihat langsung,” tambahnya.***

