Berdikari.Online – SMKN 1 Buer, Kabupaten Sumbawa, NTB kini tengah memfokuskan program pengembangan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) melalui berbagai produk kreatif siswa, seperti batik, resin gantungan kunci, trali, hingga produk makanan olahan. Untuk memperkuat wawasan kewirausahaan pelajar, sekolah menghadirkan dua dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Teknologi Sumbawa (UTS) sebagai narasumber pada kegiatan yang berlangsung 5 Desember lalu.

Saat ditemui di ruang Dosen FEB UTS, Senin (8/12), Agus Santoso, S.M., M.M.Inov., sebagai pemateri pertama menjelaskan pentingnya digitalisasi pemasaran sebagai fondasi keberlanjutan usaha. Ia memaparkan urgensi branding dan pengelolaan media sosial bagi UMKM agar dapat bersaing di pasar yang semakin kompetitif. Menurutnya, penerapan strategi pemasaran modern harus berbasis riset pasar, pemahaman audiens, serta narasi produk yang mampu membangun kedekatan emosional dengan konsumen.
“Anak-anak SMK harus belajar melihat pasar dan membangun cerita pada produk mereka, bukan hanya membuat barang. Digital marketing bukan sekadar unggah foto, tetapi bagaimana mengelola konten, membangun brand, dan menciptakan interaksi dengan pelanggan,” kata Agus.
Sementara itu, Sherwin Ary Busman, S.E., M.M., menekankan pentingnya manajemen UMKM yang terstruktur. Ia menyampaikan materi terkait pengelolaan keuangan, perhitungan modal, analisis biaya, hingga urgensi legalitas usaha bagi pelajar yang ingin mulai berwirausaha. Menurutnya, legalitas bukan hanya soal izin formal, tetapi juga jaminan keberlanjutan usaha, akses pembiayaan, dan peluang kolaborasi dengan pihak luar.
“Banyak UMKM tertahan karena tidak punya pencatatan keuangan yang rapi dan legalitas yang jelas. Jika sejak SMK siswa sudah terbiasa menyusun laporan sederhana, memahami arus kas, dan mengurus perizinan, maka peluang bisnis mereka untuk tumbuh jauh lebih besar,” ujar Sherwin.
Melalui kegiatan ini, SMKN 1 Buer diharapkan mampu menciptakan ekosistem kewirausahaan yang produktif dan berorientasi pasar. Pihak sekolah menargetkan UMKM siswa tidak hanya menjadi program belajar praktik, tetapi juga mampu berkembang menjadi usaha nyata yang memberi nilai tambah ekonomi bagi peserta didik maupun masyarakat sekitar.***

