Sunday, August 17, 2025

Kecam Pembakaran Al-Quran, Kemenlu Minta WNI Tak Terpancing

Shares

Berdikari.Online- Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Indonesia mengecam aksi pembakaran salinan Al-Quran oleh Politikus Denmark, Rasmus Paludan di daerah berpenduduk Muslim di Swedia.

“Indonesia mengecam aksi pembakaran kitab suci Al-Qur’an di Swedia oleh Rasmus Paludan, seorang politisi Denmark, di kota Linkoping dan Norkoping (14/4),” kata Kemenlu RI melalui keterangan tertulisnya, Sabtu (16/4/2022).

“Rasmus Paludan melakukan aksi penistaan kitab suci serupa pada tanggal 15 April 2022 di kota Rinkeby dan Örebro, Swedia,” imbuh Kemenlu.

Kemenlu menambahkan, menggunakan argumen kebebasan berekspresi untuk melecehkan agama adalah tindakan yang tak bertanggung jawab. Tindakan itu, kata Kemenlu RI, juga termasuk permuatan tak terpuji.

“Menggunakan argumentasi kebebasan berekspresi untuk melecehkan agama dan kepercayaan satu kelompok adalah tindakan yang tidak bertanggung jawab dan terpuji,” sebutnya.

Kepada WNI yang ada di Swedia, Kemenlu RI meminta untuk tak terpancing.Kemenlu juga meminta WNI untuk menghindari perbuatan melanggar hukum di Swedia.

“KBRI Stockholm telah meminta seluruh WNI dan diaspora Indonesia di Swedia untuk tidak terpancing dan menghindari perbuatan yang berpotensi dapat melanggar hukum dan peraturan di Swedia,” tuturnya.

Pembakaran Al-Qur’an di Swedia

Pemimpin partai sayap kanan garis keras Denmark Stram Kurs, Rasmus Paludan, membakar salinan Al-Qur’an di daerah berpenduduk muslim di Swedia. Aksi pembakaran itu kemudian memunculkan unjuk rasa.

Dilansir dari Anadolu Angency, Sabtu (16/4/2022), pembakaran Al-Qur’an itu terjadi pada Kamis (14/4) waktu setempat. Rasmus Paludan, didampingi polisi, pergi ke ruang publik terbuka di Linkoping selatan dan meletakkan kitab suci umat Islam dan membakarnya.

Aksi pembakaran itu sempat diwarnai dengan protes. Akan tetapi, Rasmus Paludan mengabaikan protes itu.

Sekitar 200 demonstran berkumpul di alun-alun untuk memprotes. Kelompok itu mendesak polisi untuk tidak membiarkan pemimpin rasis itu melakukan tindakannya. (*)

Shares

berita lainnya

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

spot_img

Berita Terbaru