Friday, August 29, 2025

Diprediksi Bearish, Perhatikan 5 Aset Kripto Berikut

Shares

Berdikari.Online-Dilansir dari Trendasia.com, keadaan pasar kripto diperkirakan masih mengalami fluktuasi harga yang tidak menentu. Terdapat sebagian aset kripto yang diprediksi mengalami bearish diawal Mei. Bearish merupakan sesuatu kondisi di mana harga pasar saham bergerak turun ataupun melemah secara terus menerus dalam periode waktu tertentu.
Walaupun harga aset- aset kripto pernah melonjak sehabis Elon Musk diumumkan mengakuisisi Twitter, tetapi tren bullish tidak berlangsung lama.
Bersumber pada pantauan Coin Market Cap, Rabu, 27 April 2022 jam 15.40 Wib, Bitcoin (BTC) hadapi penyusutan 3,92% dalam 24 jam terakhir dan sekarang ini berkisar US$38.933 atau dalam rupiahnya sama dengan Rp561,5 juta dengan ansumsi kurs Rp14.418 per dolar Amerika Serikat (AS).
Tidak hanya Bitcoin, aset- aset kripto berkapitalisasi pasar terbanyak (big cap) yang lain juga hadapi penyusutan, tercantum Dogecoin (DOGE) yang pernah meroket sampai 25% sebab sentimen positif dari pengumuman terpaut akusisi Twitter.

Menurut trader Tokocrypto Afid Sugiono, saat ini pelaku pasar masih nampak ragu- ragu untuk mengalokasikan dana di instrumen investasi berisiko semacam kripto.
“Perilaku investor masih jenuh melaksanakan aksi jual- beli buat mengakumulasi investasi asset kripto mereka. Perihal tersebut akibat aksi risk- off bersamaan maraknya sentimen negatif di exchange kripto. Tidak hanya itu, pelaku pasar juga ingin jaga jarak dengan gejolak di pasar kripto menjelang rapat The Fed bulan depan,” ucap Afid sebagaimana dilansir dari penjelasan tertulis, Rabu, 27 April 2022.

Sumber The Fed yang menginformasikan sinyal mengerek suku bunga sampai 50 basis poin pada bulan Mei dinilai Afid jadi salah satu pemicu yang membuat pasar kripto nampak lesu.
Sedangkan itu, konflik Rusia- Ukraina juga merambah babak baru sehabis Menteri Luar Negara (Menlu) Rusia melaporkan hendak berkonfrontasi dengan North Atlantic Treaty Organization (NATO) bila AS serta sekutunya terus menyokong persenjataan buat Ukraina.
Afid memperhitungkan, berita mengenai konflik Rusia serta Ukraina itu mengindikasikan kalau ekonomi dunia hendak merambah fase ketidakpastian sehingga investor menarik diri dari pasar asset spekulatif seperti kripto.
Setelah itu, banyak pula trader yang mulai mempraktikkan strategi jangka pendek serta memilah buat melaksanakan short trading dibanding menahannya dalam jangka lama.
Di tengah keadaan pasar kripto yang masih diliputi ketidakpastian, berikut ini 5 aset kripto yang diprediksi Afid hendak hadapi bearish merambah dini bulan Mei 2022.

1. The Graph( GRT)

Graph Blockchain merupakan proyek yang menawarkan metode untuk mengeksplorasi informasi lingkungan di jaringan blockchain dengan kilat.
GRT, token asli dari Graph Blockchain, diprediksi Afid hendak merambah fase bearish bila ditinjau dari kacamata analisis teknikal.
“Dari analisis teknikalnya, GRT telah membuktikan pola penyusutan. Dalam beberapa hari mendatang mungkin hendak terus merosot dari harga US$0,37( Rp5.334) mengarah US$0,33( Rp4.757) ataupun turun 11%,” kata Afid.
Dikala ini, GRT terletak di peringkat ke- 58 dengan kapitalisasi pasar US$1,65 miliyar (Rp23,8 triliun) serta terletak di tingkat US$0,3495 (Rp5.039).

2. TomoChain (TOMO)
TomoChain merupakan proyek yang dirancang buat menyokong kenaikan skalabilitas jaringan Ethereum dilihat dari kapasitas transaksi perdetik (TPS).
“Analisis teknikal nampak TOMO besar kemungkinan terus menurun nilainya dari batasan harga bawahnya saat ini US$1,15 (Rp16.580) mengarah US$1,03 (Rp14.850) ataupun anjlok 11% berdasarkan penghitungan koreksi ke harga batasan dasar tersebut,” papar Afid.
TOMO hingga saat ini berada di peringkat ke- 342 dengan kapitalisasi pasar US$111,75 juta (Rp1,61 miliyar) serta terletak di tingkat US$1,24 (Rp17.878).

3. Kyber Network Crystal v2 (KNC)
Sehabis hadapi reli bullish pada pekan lalu, KNC diprediksi oleh Afid hendak tekoreksi dengan penyusutan nilai yang lumayan signifikan sebab telah hadapi overbought.
“Pelaku pasar nyatanya telah jenuh dengan KNC. Analisis teknikal KNC membuktikan nilai KNC dapat turun dari harga batasan bawahnya US$5,1 (Rp73.531) ke US$4,75 (Rp68.485) ataupun turun 12%,” ungkap Afid.

KNC saat ini terletak di peringkat ke- 82 dengan kapitalisasi pasar US$979,46 juta (Rp14,1 triliun) serta menempati harga US$5,51 (Rp79.443).

4. Klaytn (KLAY)
Klaytn merupakan blockchain yang berfokus pada metaverse, permainan finance (GameFi), serta ekonomi kreatif, serta KLAY merupakan aset kripto yang digunakan di dalam jaringannya.

Bagi Afid, peningkatan bayaran gas fee buat revisi jaringan terhitung sangat besar sehingga bisa jadi sentimen negatif untuk KLAY.
“Biayanya KLAY dapat terus turun dari batasan dasar dikala ini terdapat di US$0,86 (Rp12.399) ke US$0, 84 (Rp12.111) ataupun turun 8%. Secara totalitas memanglah KLAY lagi dalam fase bearish dalam sebagian waktu belum lama ini,” kata Afid.
KLAY dikala ini terletak di peringkat ke- 46 dengan kapitalisasi pasar US$2,36 miliyar( Rp34,02 triliun) serta terletak di tingkat US$0, 8476 (Rp12.220).

5. Uniswap (UNI)
Laporan 2 industri di AS yang menuding Uniswap sudah melanggar undang- undang sekuritas serta memfasilitasi penarikan rug pull bisa jadi sentimen negatif yang mendesak UNI ke tren bearish.
Sebagai data, rug pull merupakan wujud penipuan di zona kripto yang mana pihak pengembang meninggalkan proyek cryptocurrency yang mereka buat setelah lebih dahulu menghimpun dana dari masyarakat.
“Analisis teknikal memandang harga UNI dapat terjun dari batasan bawahnya di US$8,24 (Rp118.804) ke US$7,5 (Rp108.135) ataupun turun 13%,” kata Afid.
UNI dikala ini terletak di peringkat ke- 26 dengan kapitalisasi pasar US$5,73 miliyar (Rp82,6 triliun) serta terletak di tingkat harga US$8,3 (Rp119. 669). (*)

Shares

berita lainnya

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

spot_img

Berita Terbaru