Berdikari.Online- Atap tribun penonton Formula E di Ancol, Jakarta Utara roboh usai diterjang angin kencang. PDIP menilai keinginan untuk terselenggaranya ajang balap mobil listrik itu terlalu besar namun tidak diimbangi dengan persiapan yang matang.
“Kebesaran atap kurang tiang, kegeden empyak kurang cagar bahasa Jawa. Itu maknanya dalam bahwa keinginan terlalu besar namun tidak diimbangi dengan persiapan yang matang kan gitu loh. Karena kesiapan yang matang akan menghasilkan pelaksanaan yang maksimal,” kata Ketua Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta, Gembong Warsono kepada wartawan, Minggu (29/5/2022).
Gembong melihat penyelenggaraan Formula E terkesan dipaksakan. Sebab kata Gembong, pelaksanaannya tidak didukung persiapan yang baik.
“Saya lihat sampai dengan hari ini persiapan penyelenggaraan formula E terkesan dipaksakan. Kedua, berakibat pada persiapan untuk menunjang pelaksanaan itu tidak didukung dengan pekerjaan yang baik, karena ngejar target kan gitu. Karena tidak terencana dengan baik,” ujarnya.
Gembong menyampaikan suksesnya Formula E bisa dilihat dari dua hal. Satu karena keselamatan penonton terjaga dengan baik, lalu pengelolaan keuangan berjalan baik.
“Itu bisa dikategorikan sukses apabila, satu, keselamatan penonton terjaga dengan baik, pengelolaan keuangan berjalan dengan baik itu bisa dikategorikan sukses gitu. Tapi nggak boleh hanya salah satu aja, hanya ngejar sukses aja tapi yang lain diabaikan itu yang selalu kita kritisi,” imbuhnya. (*)