Berdikari.Online-Kementerian Komunikasi dan Informatika bersama Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia telah menyelenggarakan seminar online untuk penguatan literasi digital dengan tema: “Digitalisasi Pendidikan untuk Kemajuan Bangsa”.
Hadir sebagai pemateri I Bachrudin Nasori, S.Si, M.M Anggota DPR RI Komisi I, Semuel Abrijani Pangerapan, B.Sc Dirjen Aplikasi Informatika (APTIKA) Kementerian Kominfo RI, wakil bupati Tegal H. Sabillah Ardie, B.Sc dan Devi Septiandini, M.Pd selaku Dosen Pendidikan Sosiologi Universitas Negeri Jakarta. Seminar ini diselenggarakan melalui platform zoom meeting pada Jumat 17 Juni 2022.
Seminar ini merupakan inisiasi Kementerian Kominfo untuk mendukung Program Literasi Digital yang melibatkan berbagai elemen masyarakat.
Dirjen APTIKA dalam sambutanya mengungkapkan agar seminar ini dapat mendorong masyarakat untuk mengoptimalkan pemanfaatan internet sebagai sarana edukasi dan bisnis.
“Seminar ini merupakan upaya memberdayakan masyarakat agar mampu memilah dan memilih informasi yang dibutuhkan dan bermanfaat serta memberikan informasi yang lengkap kepada masyarakat terkait pembangunan Infrastruktur TIK yang dilakukan oleh Pemerintah khususnya oleh Dirjen APTIKA. Disamping itu juga untuk mewujudkan jaringan informasi serta media komunikasi dua arah antara masyarakat dengan masyarakat maupun dengan pihak lainnya”, ungkapnya.
Anggota Komisi I DPR RI, H. Bachrudin Nasori, S.Si, M.M, dalam paparannya menyampaikan bahwa, Kominfo dan DPR RI komitment menggelar literasi digital untuk memberikan informasi terkini kepada masyarakat supaya dapat menghadapi era digital.
“Mau tidak mau atau suka tidak suka masyarakat harus dapat menggunakan teknologi digital supaya tidak ketinggalan jaman dan ketinggalan informasi. Karena sekarang ini, semua kebutuhkan didapatkan dari menggunakan media sosial”, ungkapnya.
Lebih lanjut ia sampaikan bahwa pemerintah terus berupaya mendorong peningkatan literasi digital kepada generasi muda melalui digitalisasi pendidikan siswa yang ada di Indonesia.
“Dalam menghadapi digitalisasi pendidikan perlu dilakukannya pendekatan dalam menggunakan perangkat digital dalam pembelajaran. Juga untuk menghadapi tantangan era digital, kita perlu untuk membentengi diri kita dari hal-hal negatif yang ditimbulkan” katanya. “Terlebih lingkungan pendidikan seperti sekolah, guru, dan orang tua dapat menyesuaikan diri dengan penggunaan media digital dalam pembelajaran. Guru dan orang tua diharapkan dapat mengawasi, memantau, memahami, serta mengarahkan siswa dalam menggunakan internet”, tambah anggota komisi I DPR RI ini.
Adapun Semuel Abrijani Pangerapan, B.Sc. menyampaikan dampak pandemi telah mendorong pesatnya pertumbuhan teknologi yang mengubah cara aktivitas dan bekerja.
“Kehadiran teknologi sebagai bagian dari kehidupan masyarakat inilah yang semakin mempertegaskan kita sedang menghadapi era disrupsi teknologi”, ungkapnya.
Dalam mengahadapi era disrupsi, Semuel mendorong kolaborasi semua pihak untuk mewujudkan industri digital sebagai basis kegiatan bisnis dan aktivitas lainya
“kita semua harus mempercepat kerjasama kita dalam mewujudkan agenda trasnformasi digital Indonesia. Bersama-sama wujudkan cita-cita bangsa Indonesia dengan menjadikan masyarakat madani berbasis teknologi”,. “Kemampuan yang kita miliki serta keunggulan yang harus terus dijaga akan membawa bangsa Indonesia menjadi bangsa yang hebat dan besar, serta menjadi unggul dalam segi sumber daya manusia” jelasnya menambahkan.
Adapun Wakil Bupati Tegal H. Sabillah Ardie, B.Sc menjelaskan tantangan era industri 4.0 bagi pelaku industri dan alat industri saling terkoneksi.
“Cirinya adalah jaringan internet of things, kecerdasan buatan, big data, serta data managemen dan analysis. Sehingga masyarakat harus lebih memahami cara kerja teknologi, kenali juga hak dan kewajiban sebagai pengguna aplikasi dan internet”, ungkapnya.
“Masyarakat juga harus lebih menyaring dan memikirkan terlebih dahulu jika ingin membagi berita yang didapatkan di media sosial. Sebagaimana di daerah Tegal sendiri sudah memanfaatkan perpustakaan digital untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Kabupaten Tegal. Dalam transformasi digital pendidikan Kabupaten Tegal sudah bekerjasama dengan Kominfo dalam membuat program digital talent scholarship, dan juga bekerja sama dengan Universitas Terbuka dalam membuat MoU Digital Learning Ecosystem. Dan juga pembelajaran saat ini sudah menggunakan aplikasi di kelas online”, jelas Sabillah Ardie.
Tambahan dari Devi Septiandini, M.Pd dalam paparanya menjelaskan pentingnya digitalisasi dalam dunia pendidikaan untuk mendukung peradaban digital di masa depan.
“Bahwa, Digitalisasi dalam pendidikan adalah proses perubahan dari analog (konvensional) ke digital, pembelajaran yang awalnya tatap muka berubah menjadi pembelajaran maya ataupun campuran (tatap muka dan maya), proses belajar terhubung dengan internet, proses belajar dapat dilakukan dimanapun dan kapanpun. Dengan mendigitalisasi pendidikan memiliki manfaat bagi murid, orang tua, guru, dan sekolah”, ungkapnya.
Lebih lanjut, Ia menjelaskan tantagan digitalisasi pendidikan terkait kurangnya ketersediaan sarana pendukung, kurangnya penyiapan SDM yang dapat beradaptasi dengan majunya teknologi, munculnya kewaspadaan terhadap dampak laten arus informasi yang semakin deras.
“Untuk menjawab tantangan dalam digitaslisasi pendidikan kita perlu meningkatkan kecakapan hidup abad 21 yaitu (kreatif, kolaboratif, berfikir kritis, komunikasi) baik itu guru maupun peserta didik. Juga ditambah dengan tercerminnya karakter profil pelajar Pancasila, pengembangan kemampuan literasi dan numerasi, peningkatan infrastruktur dan platform teknologi, senantiasa selalu ingin belajar dan mau beradaptasi dengan hal baru, serta tetap menghadirkan dunia nyata pada anak di tengah pesatnya perkembangan digitalisasi (antisipasi learning lost)”, tutup Dosen Sosiologi UNJ ini sekaligus mengakhiri sesi pemaparan pemateri. (*)