Berdikari.Online-Kementerian Komunikasi dan Informatika bersama Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia telah menyelenggarakan seminar online literasi digital yang bertema “Mudahnya Berbisnis Online di Era Digital”
Hadir sebagai pemateri Dr. Al Muzzammil Yusuf, M.Si Anggota Komisi I DPR RI, Semuel Abrijani Pangerapan, B.Sc. Dirjen Aplikasi Informatika (APTIKA) Kementerian Kominfo RI, Muhammad Kholid, S.E, M.Si Direktur Kajian Strategis RETaS Institute serta Nugraha Andaf (CEO Andaf Corporation.
Seminar ini diselenggarakan melalui platform zoom meeting pada Sabtu 18 Juni 2022.
Seminar ini merupakan inisiasi Kementerian Kominfo untuk mendukung Program Literasi Digital yang melibatkan berbagai elemen masyarakat.
Dirjen APTIKA dalam sambutanya mengungkapkan agar seminar ini dapat mendorong masyarakat untuk mengoptimalkan pemanfaatan internet sebagai sarana edukasi dan bisnis.
“Seminar ini merupakan upaya memberdayakan masyarakat agar mampu memilah dan memilih informasi yang dibutuhkan dan bermanfaat serta memberikan informasi yang lengkap kepada masyarakat terkait pembangunan Infrastruktur TIK yang dilakukan oleh Pemerintah khususnya oleh Dirjen APTIKA. Disamping itu juga untuk mewujudkan jaringan informasi serta media komunikasi dua arah antara masyarakat dengan masyarakat maupun dengan pihak lainnya”, ungkapnya.
Dr. Al Muzzammil Yusuf, M.Si Anggota Komisi I DPR RI dalam sambutanya menyinggung jumlah populasi Indonesia yang semakin terkoneksi dengan teknologi digital
“Jumlah populasi Indonesia yang mencapai 277.7 juta jiwa pada Februari 2022 yang lalu, dimana diantaranya hanya sebanyak 73.7 %yang sudah terkoneksi pada internet. Artinya dunia digital dan rata-rata penggunaan harian internet para penggunannya adalah sebanyak 8 jam 36 menit, dan sebanyak 94,1% menggunakan internet melalui perangkat seluler”, jelasnya.
Lebih lanjut Al Muzzammil mendorong pentingnya literasi bagi anak-anak muda agar manfaatkan internet dengan baik.
“Meski dalam pemanfaatan dan pengunaannya internet juga rentan dengan hal-hal negatif atau penyalahgunaan seperti penyebaran hoax dan adu domba, penipuan dan aksi kejahatan, cyberbullying, Dengan demikian perlu pencegahan melalui literasi digital ini agar masyarakat Indonesia mendapatkan informasi yang berguna dalam pengunaan media digital dan pemanfaatan internet” ungkap Al Muzzammil.
Adapun Semuel Abrijani Pangerapan, B.Sc Dirjen Aplikasi Informatika (APTIKA) Kementerian Kominfo RI memaparkan materi melalui video yang menyoroti perkembangan teknologi yang semakin maju dengan adanya pandemi covid-19
“Kehadiran teknologi sebagai bagian dari kehidupan masyarakat inilah yang semakin mempertegas bahwa kita berada di era percepatan trasnformasi digita”, jelasnya.
Lebih lanjut Semuel menyampaikan Kominfo mengemban mandat dari Presiden Joko Widodo sebagai garda terdepan dalam memimpin upaya percepatan transformasi digital bangsa Indonesia.
“Untuk mencapai visi dan misi Kementerian KOMINFO berperan sebagai regulator, fasilitator, eskalator di bidang digital di Indonesia. Dalam rangka menjalankan salah satu mandat tersebut terkait pengembangan SDM digital kementrian Kominfo bersama gerakan nasional literasi digital, serta jejaring hadir untuk memberikan perhatian informasi digital yang menjadi kemampuan digital ditingkat dasar bagi seluruh lapisan masyarakat Indonesia”, jelasnya.
Tambahan pemaparan dari Muhammad Kholid, S.E, M.Si (Direktur Kajian Strategis RETaS Institute), menyoroti pentingnya pemanfaatan internet era revolusi industry 4.0.
“Bisnis online di era digital memiliki prospek yang sangat bagus, hal tersebut ditandai oleh sebanyak 204,7 Juta jiwa telah terhubung dengan internet atau sebanyak 73,7% dari total populasi masyarakat Indonesia, bahkan sebanyak 191,4 Juta jiwa masyarakat Indonesia telah aktif menggunakan media sosial atau 68,9% masyarakat Indonesia telah menggunakan media sosial. Berdasarkan data bahwa Indonesia didominasi oleh generasi Z dan generasi Milenia”, ungkapnya.
Lebih lanjut Kholid menyampaikan bahwa ekonomi digital di Indonesia diprediksi tumbuh delapan kali lipat di tahun 2030.
“Kemajuan teknologi diera digital ini memliki peluang yang sangat terbuka luas bagi pelaku bisnis untuk mengembangkan bisnis berbasis online serta memaksimalkan market yang luas, efficiency cost dan juga flexible time”, jelasnya.
Pemateri Nugraha Andaf dalam paparanya menyoroti perkembangan tren digital marketing di Indonesia saat ini.
“Digital marketing menjadi penting karena trend jumlah pengguna aktif sosial media di Indonesia dari tahun ke tahun terus meningkat. Media sosial yang paling banyak digunakan yaitu youtube sebanyak 93,8%, Instagram dengan 86,6%, lalu Facebook dengan 85,5% dan lain lain. hal tersebut membuat digital marketing menjadi penting karena pasar yang sangat luas dan sangat berpeluang”, ungkapnya.
Lebih lanjut Nugraha juga menjelaskan bagaimana cara menjadi pengusaha / professional di era digital.
“Salah satu cara untuk memulai bisnis online yaitu dengan melakukan Riset Kategori Produk sesuai minat & jumlah transaksi. Perlu riset minat dan riset harga kompetisi yang ada di toko online atau marketplace”, tutupnya sekaligus mengakhiri sesi paparan pemateri. (*)