Berdikari.Online-Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kementerian Kominfo) bersama Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) menyelenggarakan seminar online literasi digital dengan tema “Waspada Jejak Digital untuk Karier Masa Depan”.
Hadir sebagai pembicara Anggota DPR RI Komisi I Fadhlullah, SE; Semuel Abrijani Pangerapan B.Sc Direktur Jendral Aplikasi Informatika (APTIKA) Kementerian Kominfo RI serta Prof. Dr. Ir. Samsul Rizal, M.Eng, IPU, ASEAN Eng Dosen di Fakultas Teknik-USK dan Zainal Arifin, M.Nur Pemimpin Redaksi Harian Serambi Indonesia Group Banda Aceh.
Seminar yang merupakan dukungan dari Kominfo terhadap literasi digital di Indonesia ini diselenggarakan pada hari Sabtu, 18 Juni 2022 menggunakan platform zoom meeting.
Dukungan Kominfo terhadap Program Literasi Digital melibatkan berbagai elemen masyarakat. Pelaksanaan kegiatan webinar ini memiliki beberapa tujuan antara lain untuk mengedukasi masyarakat agar mendapatkan pengetahuan tentang internet dalam pendidikan dan bisnis di era digital saat ini.
Dalam kesempatan ini Fadhlullah menyinggung soal tata kelola pemerintahan di Aceh
“Anggaran Aceh terjadi Silpa yang sangat besar sedangkan Opsus akan berakhir”. “Melalui acara seminar ini diharapkan menjadi salah satu upaya pemerintah untuk mengedukasi masyarakat tentang literasi digital”, terang Fadhlullah melanjutkan.
Adapun Semuel Abrijani menyampaikan pentingnya kerjasama semua pihak untuk mendukung pengembangan, akses dan pemanfaatan internet bagi seluruh masyarakat Indonesia sebagai basis aktivitas keseharian.
“Kita perlu bekerja sama dalam mewujudkan dan menyukseskan transformasi digital di Indonesia. Dimana salah satu pilar penting dalam mendukung terwujudnya transformasi digital adalah terbentuknya masyarakat digital yang mempunyai kemampuan literasi diigital yang memadai”, jelasnya. “Hala yang paling krusial saat ini bagaimana menghadapi perkembangan teknologi”, terangnya lebih lanjut.
Dalam kesempatan seminar ini Dosen Fakultas Teknik-USK, Prof. Dr. Ir. Samsul Rizal, M.Eng, IPU, ASEAN Eng menjelaskan perihal potensi terjadinya konflik horisontal antar pengguna media sosial.
“Era digital di Indonesia sering sekali terjadi konflik horizontal antar pengguna ruang digital dimana informasi yang tersaji di ruang digital sering tak berwajah, minim interaksi mimik maupun ekspresi. Hal ini perlu adanya penguatan karakter bagi setiap individu agar ruang digital lebih banyak manfaat dari mudharatnya”, terangnya.
Hal lain terkait masyarakat digital disampaikan Pemimpin Redaksi Harian Serambi Indonesia Group Banda Aceh Zainal Arifin, M.Nur. Ia menjelaskan bahwa jejak digital dapat memberikan kesan baik untuk mendukung karir seseorang namun dapat juga terjadi sebaliknya.
“Jejak digital membuat bias antara batas privasi dan pribadi. Terkadang, jejak digital ini membuat kita merasa keren, karena hanya dengan mengecek nama lengkap di mesin pencari, kitsa sudah bisa menemukan nama dan identitas kita di sana. Memang terlihat keren, tapi ini juga bisa berdampak tidak baik, karena data kita bisa saja dijual atau menjadi target dari orang yang berniat buruk. Untuk itulah penting menghapus jejak digital di internet” pungkasnya sekaligus mengakhiri sesi pemaparan pemateri. (*)