Berdikari.online – Masinton Pasaribu mengungkapkan bahwa Puan Maharani adalah sosok pemimpin yang berkarakter. Hal tersebut diungkapkan Masinton dalam Diskusi Publik “Memaknai Mandat Politik untuk Puan Maharani” yang dilaksanakan oleh Lingkar Diskusi Indonesia (LDI) di Bakoel Koffie, Cikini, Rabu (27/07).
Menurut Masinton, Puan adalah pemimpin yang berkarakter, bersikap dan memiliki keberpihakan terhadap rakyat. Hal ini dibuktikan dengan lahirnya UU TPKS setelah menunggu lebih dari 10 tahun.
“Karakteristik Puan yang tidak haus pencitraan menjadikan dirinya sosok yang mengalir apa adanya secara natural. Beliau juga lahir dari proses pengkaderan bukan dari momentum sesaat,” ungkap Masinton.
Keberhasilan kepemimpinan Puan menurut Masinton juga dapat dilihat dari kemenangannya dalam kontestasi Pileg 2009 hingga 2019 yang mampu mendapatkan suara terbanyak di DPR.
“Kalau tidak karena keberhasilan dalam human touch dan kedekatan dan relasi yang baik dengan rakyat, suara terbanyak tidak akan bisa didapatkan, namun beliau mampu membuktikannya,” tegas Masinton.
Menanggapi hal tersebut, DR. Riant Nugroho M.Si mengatakan bahwa Puan adalah sosok yang paling memiliki peluang dalam pencapresan 2024.
“PDIP memiliki PT diatas 20%, secara teori Puan yang paling memiliki peluang dan tiket,” tegasnya.
Menurut Riant yang saat ini paling perlu dilakukan oleh Puan adalah mengutamakan komunikasi kebijakan.
“Mba Puan sudah punya tiket melalui PDIP dan sudah punya komunikasi politik yang baik, sekarang beliau perlu meningkatkan komunikasi kebijakannya,” tambahnya.
“Sebagai Ketua DPR, beliau sangat mudah menjadi presiden. Beliau sudah punya amunisi dan senapan berupa kebijakan yang bisa beliau ambil di DPR,” terang Riant.
Hal tersebut diamini oleh Arya Fernandes Ketua Departemen Politik CSIS, menurutnya kepemimpinan pasca Jokowi akan sangat berat karena kompleksnya isu dalam dan luar negeri.
“Mba Puan harus menjadi pemimpin yang visioner, ada 3 tantangan baik lingkungan, kesehatan hingga ekonomi yang harus dijaga,” ungkapnya.
Selain itu menurut Arya, Puan harus mempersiapkan komunikasi kebijakan serta program strategis.
“Mba Puan sebagai Ketua DPR memiliki banyak platform untuk berbicara dan mengambil kebijakan tertentu,” tambahnya.
Terakhir, Arya menambahkan bahwa salah satu PR utama bagi Puan adalah memastikan candidacy dalam internal partai.
“Pilihan berkoalisi mulai terbatas, KIB sudah menentukan diri, Nasdem sudah mengambil sikap sendiri. PDIP memang bisa sendiri tanpa koalisi tapi dugaan saya akan berkoalisi kedepan, karena jika tanpa koalisi akan sangat beresiko,” pungkasnya.(*)