Tuesday, July 15, 2025

China Minta Trump Jangan Gegabah Soal Tarif Dagang

Shares

Berdikari.Online – Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Guo Jiakun  meminta Presiden AS Donald Trump agar tidak gegabah dalam memutuskan pengenaan soal tarif dagang. Ia mengingatkan kerja sama ekonomi dan perdagangan kedua negara saling menguntungkan kedua belah pihak.

Hal tersebut merupakan respon terhadap Presiden AS Donald Trump sesaat setelah dilantik pada Senin (20/1) mengatakan ia berencana mengenakan tarif 25 persen pada Kanada dan Meksiko pada 1 Februari 2025. Hal itu disampaikan Trump ketika menandatangani perintah eksekutif setelah kembali ke Ruang Oval.

Lebih lanjut Guo menyampaikan agar AS menjaga hubungan ekonomi yang sehat dan stabil sebagai kepentingan mendasar kedua negara dan bangsa.

“Hubungan ekonomi China dan AS yang sehat dan stabil juga kondusif bagi pertumbuhan ekonomi global,” ungkap Guo Jiakun dalam konferensi pers di Beijing, Selasa, seperti dikutip dari @republica.id.

China, kata Guo Jiakun, siap untuk mengikuti prinsip-prinsip saling menghormati, hidup berdampingan secara damai, kerja sama yang saling menguntungkan, memperkuat dialog dan komunikasi dengan AS, mengelola perbedaan dengan baik dan memperluas kerja sama yang saling menguntungkan.

“Kami berharap AS akan bekerja sama dengan kami untuk mempromosikan pertumbuhan perdagangan bilateral dan hubungan ekonomi yang stabil, sehat dan berkelanjutan,” kata Guo Jiakun menambahkan.

Terlepas dari semua perbedaan dan gesekan, menurut Guo Jiakun, kedua negara memiliki banyak kepentingan bersama dan ruang untuk kerja sama secara luar biasa.

“Kedua pihak dapat memperkuat dialog dan koordinasi untuk tujuan ini,” ungkap Guo Jiakun.

Diketahui selama masa kampanye, Trump menjanjikan tarif 10 hingga 20 persen untuk semua barang impor dan 60 persen untuk produk China.

Namun, pada hari pertama setelah dilantik, Trump “hanya” memerintahkan bawahannya untuk menangani praktik perdagangan tidak adil secara global dan menyelidiki apakah Beijing telah mematuhi kesepakatan yang ditandatangani selama masa jabatan pertamanya.

Dalam pernyataannya, Trump menyebut Kanada sebagai “penyalahguna yang sangat buruk,” seraya menambahkan bahwa kedua negara telah mengizinkan banyak orang menyeberangi perbatasan memasuki AS serta mengedarkan fentanyl (sejenis narkotika).

Baru-baru ini, Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau memperingatkan bahwa tarif yang mungkin dikenakan Trump akan meningkatkan harga bagi warga Amerika.

Trump juga mengatakan bahwa dia telah berbicara dengan Trudeau. (*)

Shares

berita lainnya

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

spot_img

Berita Terbaru