Berdikari.Online – Anggota Komisi II DPRD Kabupaten Sumbawa, H. Andi Mappeleppui minta Perum Bulog serap hasil panen petani sesuai dengan harga pembelian pemerintah (HPP). Ia juga menegaskan pentingnya perhatian serius pemerintah daerah dan Perum Bulog terhadap persoalan yang dihadapi petani.
Ia meminta agar rekomendasi DPRD segera ditindaklanjuti terutama terkait penyerapan dan penyediaan fasilitas gudang
“Petani seharusnya bisa menjual hasil panennya langsung ke Mitra Bulog, bukan melalui pihak ketiga atau ‘pelele’, yang justru memotong keuntungan mereka,” tegas Andi saat ditemui, Selasa (6/5/2025).
Menurutnya, kondisi ini menyebabkan petani tidak mendapatkan harga terbaik dan merugikan secara ekonomi. Karenanya, ia mendorong penerapan sistem pemasaran yang lebih adil dan transparan. Serta melibatkan pihak swasta sebagai mitra strategis untuk memudahkan akses pasar bagi petani.
“Jika rantai distribusi bisa dipangkas dan melibatkan pihak swasta secara sehat, maka petani akan lebih diuntungkan,” ujarnya.
Tak hanya soal harga, Andi juga mengingatkan pentingnya menjaga semangat dan keberlanjutan usaha tani.
“Yang perlu dijaga bukan hanya harga, tetapi juga lingkungan dan semangat petani agar tetap berproduksi. Jangan sampai petani merugi karena biaya produksi lebih tinggi dari harga jual, apalagi jika harga dipermainkan oleh oknum,” imbuhnya.
Pernyataan tersebut menjadi pengingat bagi pemerintah dan Bulog untuk segera mengambil langkah konkret memperbaiki sistem pemasaran hasil pertanian. Kolaborasi dengan swasta dinilai menjadi salah satu kunci memperkuat sektor pertanian dan meningkatkan kesejahteraan petani di Kabupaten Sumbawa. (*)