Sunday, August 17, 2025

Melihat Tradisi Nuja Rame di Sumbawa yang Hampir Punah

Shares

Berdikari.Online – Ratusan kaum perempuan berbaris rapi menyungging gabah dengan bakul. Mereka tampak berjalan beriringan menggunakan baju tradisional khas suku Samawa (Sumbawa) pada Sabtu (21/6/2025). Iring-iringan perempuan membawa hasil panen, berupa padi dan hasil pertanian lainnya, menuju Lapangan Adat Desa Lamenta, Kecamatan Empang, Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Lokasi itu menjadi tempat utama pelaksanaan tradisi nuja rame tampak penuh warna yang menyala dengan seragam khas masyarakat Sumbawa. Terik matahari siang itu tak lagi dirasakan saat tabuhan alu bersahut-sahutan menghasilkan alunan irama yang khas.

Ida Fitria terlihat menawan dengan batedung tuntang (penutup kepala berupa kain khas Sumbawa) dan pakaian adat Samawa. Ia membawa gabah dengan bakul di atas kepala untuk disumbangkan bagi pembangunan desa. Sekelompok perempuan memulai kegiatan dengan prosesi bagonteng, yaitu menabuh lesung dengan alu sambil melangko, yaitu berpantun dengan syair bahasa daerah Sumbawa.

Alu dan lesung telah dihias sedemikian rupa sehingga terkesan menarik. Rombongan perempuan lainnya berjalan beriringan menuju lapangan dengan membawa gabah di atas kepala. Mereka diikuti oleh kaum lelaki yang tampak bersahaja dalam balutan baju koko, sarung, dan peci, mengiringi rombongan perempuan nuja rame yang membawa gabah sumbangan dari rumah masing-masing. Bagi masyarakat Sumbawa, bagonteng merupakan pertanda tama boat atau dimulainya suatu acara besar atau hajatan seperti siang ini, yaitu nuja rame. “Tradisi nuja rame, yaitu menumbuk padi beramai-ramai yang dilakukan oleh kaum perempuan usai musim panen,” kata Ida Fitria.

Nuja dalam bahasa Sumbawa artinya menumbuk dalam bahasa Indonesia, sedangkan rame artinya ramai. Alat nuja’ yakni nisung atau rantok dan ngalu. Nisung atau rantok merupakan wadah tempat padi atau beras dimasukkan, dan ngalu merupakan alat untuk menumbuk.

“Nuja rame, biasanya dilakukan masyarakat pada acara tertentu atau perayaan hari besar sebagai bentuk gotong royong atau saling bantu,” tambah Ida lagi.

Selain ditemui sebagai bagian dari prosesi pernikahan adat Samawa (Sumbawa) usai masa panen padi, Nuja Rame juga digelar untuk penggalangan. Seluruh hasil panen yang dibawa secara sukarela tersebut sepenuhnya disumbangkan untuk mendukung berbagai program pembangunan di Desa Lamenta, termasuk masjid. Ida Fitria mengatakan, jumlah gabah yang disumbang saat nuja rame kali ini tergantung kemampuan.

“Ada yang sumbang satu karung, satu bak. Tidak ada paksaan, semua seikhlasnya. Kalau banyak, ya pasti semakin banyak amalnya kalau untuk masjid,” kata dia. Sementara, jika nuja rame saat acara perkawinan, maka sistemnya akan dibayar oleh pemilik hajatan.

“Jadi seperti arisan, saat ada acara di keluarga kita akan diganti sebesar yang sudah diberikan itu,” sebut dia.

Wakil Bupati Sumbawa, Mohamad Ansori, mengapresiasi semangat masyarakat dan pemerintah desa Lamenta yang telah melestarikan salah satu kearifan budaya Sumbawa ini. “Nuja Rame adalah cerminan semangat gotong royong dan solidaritas sosial masyarakat Sumbawa yang luar biasa.” “Tradisi ini harus terus dilestarikan. Bahkan, saya harap bisa digelar setiap tahun sebagai bentuk rasa syukur setelah panen,” kata Ansori.

Lebih lanjut, Ansori menyarankan agar di tahun-tahun mendatang Nuja Rame diperluas dengan kegiatan ekonomi kreatif seperti menghadirkan bazar UMKM, agar manfaatnya semakin dirasakan masyarakat secara luas.

Sementara itu, Kepala Desa Lamenta, Sirajuddin menjelaskan, kegiatan Nuja Rame tahun ini merupakan hasil kolaborasi antara Pemerintah Desa dan Lembaga Adat Desa Lamenta sebagai bagian dari upaya pelestarian budaya lokal.

“Kami ingin menghidupkan kembali semangat kebersamaan, sekaligus menggalang dukungan untuk pembangunan desa, khususnya masjid kami.” “Harapan kami, kegiatan ini bisa mendapat dukungan dari pemerintah daerah agar dikenal lebih luas dan memberi dampak positif bagi masyarakat Desa Lamenta,” kata dia.(*)

Berita ini dikutip dari kompas.com 22 Juni 2025

Shares

berita lainnya

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

spot_img

Berita Terbaru