Monday, July 21, 2025

Israel dan Suriah Sepakati Gencatan Senjata, Negara Tetangga Dukung Upaya Perdamaian

Shares

Berdikari.Online – Israel dan Suriah akhirnya menyepakati gencatan senjata usai konflik memanas di wilayah selatan Suriah. Kesepakatan ini diumumkan Sabtu (19/7/2025) dan mendapat dukungan dari Amerika Serikat, Turki, Yordania, serta sejumlah negara tetangga lainnya.

Pernyataan resmi disampaikan oleh Duta Besar Amerika Serikat untuk Turki, Tom Barrack, melalui akun X miliknya. Ia mengungkap bahwa Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan Presiden Suriah Ahmed al-Sharaa telah menyetujui perjanjian damai yang difasilitasi oleh Washington. Dukungan terhadap kesepakatan ini juga diberikan langsung oleh Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio.

“Perdana Menteri Israel @Netanyahu dan Presiden Suriah Ahmed al-Sharaa @SyPresidency yang didukung oleh Amerika Serikat @SecRubio telah menyetujui gencatan senjata yang didukung oleh Turki, Yordania, dan negara-negara tetangganya,” tulis Tom Barrack.

Dalam pernyataannya, Barrack juga menyerukan kepada kelompok-kelompok etnis dan agama di Suriah untuk menghentikan kekerasan dan bersama-sama membangun masa depan negara yang lebih damai.

“Kami menyerukan kepada Druze, Badui, dan Sunni untuk meletakkan senjata mereka dan bersama-sama dengan minoritas lainnya membangun identitas Suriah yang baru dan bersatu,” imbuhnya.

Gencatan senjata ini muncul setelah serangkaian serangan udara yang dilancarkan Israel terhadap wilayah Damaskus dan Suweida. Serangan itu dilakukan sebagai respons atas bentrokan mematikan antara kelompok Druze dan Bedouin yang pecah sejak Minggu (13/7). Ketegangan meningkat setelah Israel memperingatkan akan meningkatkan serangan apabila pasukan pemerintah Suriah tidak ditarik dari wilayah selatan.

“IDF (Angkatan Bersenjata Israel) terus memantau perkembangan dan aktivitas terhadap warga sipil Druze di Suriah bagian selatan dan, sesuai dengan arahan eselon politik, menyerang wilayah tersebut dan bersiap menghadapi berbagai skenario,” demikian pernyataan militer Israel seperti dikutip Times of Israel.

Kondisi di Suweida menjadi sorotan setelah puluhan orang tewas dalam bentrokan yang melibatkan pasukan pemerintah dan kelompok milisi lokal. Dua warga sipil juga dilaporkan terluka dalam serangan udara di pusat kota Damaskus, menurut laporan media pemerintah Suriah.

Sebelumnya, Kementerian Pertahanan Suriah sempat mengumumkan gencatan senjata, namun pertempuran kembali pecah. Israel kemudian melanjutkan serangan udara pada Senin (14/7), Selasa (15/7), dan Rabu (16/7) sebagai bagian dari upaya perlindungan terhadap komunitas Druze.

Pemerintah Israel menyatakan akan mengirimkan lebih banyak pasukan ke wilayah perbatasan sebagai langkah antisipasi. “Sesuai dengan penilaian situasi, (militer Israel) memutuskan untuk memperkuat pasukannya di wilayah perbatasan Suriah,” ujar pihak militer.

Gencatan senjata terbaru ini diharapkan menjadi langkah awal menuju penyelesaian konflik yang telah merenggut banyak korban dan mengganggu stabilitas regional.***

 

Shares

berita lainnya

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

spot_img

Berita Terbaru