Berdikari.Online – Bupati Sumbawa, H. Syarafuddin Jarot meminta dukungan Anggota Komisi V DPR RI, H. Mori Hanafi, perjuangkan anggaran pembangunan jalan lingkar selatan. Permintaan itu disampaikan dalam kunjungan kerja Mori Hanafi ke Kabupaten Sumbawa, Jumat, (1/8/2025).
Dalam pertemuan tersebut, Bupati memaparkan kondisi infrastruktur jalan di wilayah terpencil yang masih terisolasi. Ia menekankan pentingnya pembangunan tiga ruas jalan strategis Batudulang–Tepal, Tepal–Baturotok, dan Lenangguar–Teladan.
“Kami menyampaikan terima kasih kepada Bapak Mori Hanafi atas dukungannya di Komisi V DPR RI terhadap usulan tiga ruas jalan lingkar selatan ini,” kata Bupati Jarot.
Tiga ruas itu memiliki panjang total hampir 27 kilometer. Nilai proyek diperkirakan mencapai Rp329 miliar dengan skema multiyears.
Namun, Bupati menegaskan proyek ini belum final. Meskipun pernah disetujui secara lisan oleh Menteri PUPR, usulan itu belum tercatat dalam sistem nasional.
“Setelah disetujui secara lisan, proyek ini sempat hilang dari sistem. Saya langsung bergerak kembali ke Jakarta, bertemu Gubernur dan Menteri. Saya juga melobi Pak Mori dan tokoh nasional asal Sumbawa, Pak Fahri Hamzah,” ujarnya.
Bupati juga menyoroti kondisi jalan di Kecamatan Batulanteh dan Ropang yang masih memprihatinkan. Warga di sana terpaksa menggunakan motor modifikasi untuk mengangkut hasil pertanian.
Menanggapi hal itu, Mori Hanafi menyatakan pembangunan jalan sangat penting untuk mendukung distribusi pangan. Ia menekankan pembangunan harus dikaitkan dengan ketahanan pangan.
“Persoalan pangan bukan hanya soal produksi, tapi juga distribusi. Maka infrastruktur jalan dan irigasi harus menjadi perhatian. Sumbawa bagian dari lumbung pangan nasional,” kata Mori.
Ia menyebut, dari total permintaan proyek jalan senilai Rp94 triliun dari seluruh Indonesia, hanya Rp4 triliun yang bisa dialokasikan. Karena itu, strategi dan narasi pembangunan perlu diperkuat.
“Gunakan pendekatan ketahanan pangan. Jika jalan-jalan di Sumbawa dikaitkan dengan distribusi pangan, peluang bantuannya dari pusat akan lebih besar,” ujarnya.
Mori juga meminta Pemkab Sumbawa segera menyusun proposal infrastruktur strategis. Termasuk infrastruktur pendukung pertanian seperti jaringan irigasi untuk Bendungan Selante yang belum berfungsi optimal.
Kunjungan ini menjadi bentuk sinergi pusat dan daerah dalam pembangunan infrastruktur berbasis keadilan wilayah. Meski belum terealisasi, kehadiran Mori memberi harapan baru bagi masyarakat Sumbawa bagian selatan.
“Kami sadar perjuangan ini belum selesai. Tapi kami tidak akan berhenti. Dengan dukungan semua pihak, kami terus berikhtiar agar masyarakat selatan Sumbawa bisa menikmati jalan yang layak,” pungkas Bupati Jarot.***