Berdikari.Online – Sejumlah jenderal TNI mendatangi Polda Metro Jaya untuk konsultasi terkait dugaan tindak pidana yang melibatkan CEO Malaka Project, Ferry Irwandi. Kehadiran mereka dipimpin oleh Dansatsiber TNI Brigjen Juinta Omboh Sembiring. Turut hadir Danpuspom TNI Mayjen Yusri Nuryanto dan Kapuspen TNI Brigjen Freddy Ardianzah.
Sembiring menjelaskan, temuan itu berasal dari patroli siber yang dilakukan pihaknya. Ia menyebut ada sejumlah fakta yang mengarah pada dugaan tindak pidana.
“Konsultasi kami ini terkait dengan kami menemukan hasil dari patroli siber terdapat, kami temukan beberapa fakta-fakta dugaan tindak pidana yang dilakukan oleh saudara Ferry Irwandi,” kata Sembiring kepada wartawan.
Ia menambahkan, TNI akan menempuh jalur hukum dalam kasus tersebut. Namun, ia tidak membeberkan secara detail dugaan tindak pidana yang dimaksud.
“Selanjutnya, sebagai warga negara yang taat dengan hukum, kami tentunya mengedepankan hukum, sehingga atas dugaan tindak pidana tersebut kami akan melakukan langkah-langkah hukum,” ucapnya.
Sembiring juga menyebut pihaknya sempat mencoba berkomunikasi dengan Ferry. Namun, upaya itu tidak berhasil karena nomor telepon yang dihubungi tidak aktif.
“Kami coba, handphonenya mati enggak bisa, staf saya hubungi. Saya coba konsultasi, karena dia berbicara masalah algoritma dan lain-lain. Saya sebagai Dansatsiber juga memiliki hal seperti itu,” katanya.
Merespons hal ini, Ferry Irwandi menyampaikan klarifikasi melalui akun Instagram @irwandiferry. Ia mempertanyakan dugaan tindak pidana yang ditujukan kepadanya.
“Saya juga enggak tahu tidak pidana apa yang saya lakukan,” kata Ferry dalam unggahan videonya.
Ferry menegaskan siap menjalani proses hukum bila diperlukan. Ia menyatakan tidak gentar menghadapi langkah yang ditempuh TNI.
“Kalau misalnya tindakan ini dianggap bikin saya takut, khawatir, cemas, tidak. Saya akan jalani, saya enggak akan playing victim, merengek-rengek, tidak. Kalau memang mau diproses hukum ya, ini kan negara hukum, kita jalani bersama,” katanya.
Ia juga membantah tudingan bahwa dirinya sulit dihubungi. Ferry mengaku masih berada di Jakarta dan tidak menerima pesan dari pihak TNI.
“Saya masih di Jakarta, saya tidak akan pergi ke Singapura, China dan lain sebagainya. Soal tidak bisa dihubungi, saya juga tidak mengerti, semua wartawan bisa sangat mudah menghubungi saya walaupun enggak pernah minta nomor saya dan nomor saya juga udah tersebar dimana-mana dan saya harus konfirmasi pesan atau apa pun gak pernah sampai ke saya,” ucapnya.***