Berdikari.Online — Bupati Sumbawa, Ir. H. Syarafuddin Jarot, M.P., melakukan kunjungan kerja sekaligus menghadiri peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Desa Lebangkar, Kecamatan Ropang, Sabtu (11/10/2025). Kegiatan berlangsung di Masjid Nurul Hikmah dan dihadiri oleh Sekretaris Daerah, Ketua PKK, Ketua Dharma Wanita, anggota DPRD, pimpinan OPD, Forkompinca, para kepala desa, tokoh masyarakat, serta warga Kecamatan Ropang.
Dalam kesempatan tersebut, Bupati Jarot menyampaikan apresiasi atas pelaksanaan kegiatan keagamaan yang menjadi sarana mempererat silaturahmi dan meningkatkan keimanan masyarakat. Ia berharap peringatan Maulid dapat terus dilaksanakan untuk memperkuat ukhuwah islamiah di tengah masyarakat.
“Saya berharap kegiatan seperti ini terus dilaksanakan karena menjadi sarana mempererat silaturahmi dan meningkatkan keimanan serta ketaqwaan,” ujar Bupati Jarot.
Bupati juga menekankan pentingnya pelestarian lingkungan melalui kegiatan penghijauan. Ia mengajak masyarakat untuk menanam pohon kemiri dan jenis pohon lainnya demi menjaga kelestarian mata air, mencegah kekeringan, banjir, serta longsor saat musim hujan. Selain itu, ia berjanji akan membantu memperbaiki jalan rusak di wilayah tersebut dan merawat hutan-hutan di sekitar Ropang.
“Kita sudah melihat kondisi masyarakat dan kondisi jalan. Insyaallah, kita akan bantu sesuai prioritas utama agar masyarakat terbantu dari sisi infrastruktur yang rusak parah,” ungkapnya.
Bupati Jarot juga mengajak seluruh warga untuk bersama-sama membangun daerah melalui kerja sama dan partisipasi aktif masyarakat. Menurutnya, kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat menjadi kunci untuk mewujudkan Sumbawa yang lebih maju dan sejahtera.
Sebelumnya, Camat Ropang, Andre Agung Dewanto, S.STP., dalam sambutannya menyampaikan bahwa Maulid Nabi bukan sekadar peringatan seremonial, melainkan momentum untuk meneladani akhlak Rasulullah SAW.
“Semangat inilah yang harus menjadi pondasi dalam membangun daerah dan masyarakat,” ujarnya.
Ia juga menjelaskan kondisi terkini Kecamatan Ropang, termasuk kerusakan jalan, pengembangan komoditas kemiri dan kopi, serta harapan masyarakat untuk berperan dalam pengelolaan hasil bumi.***
