Berdikari.Online — Anggota DPRD Kabupaten Sumbawa dari Fraksi PKS, H. Andi Mappeleppui, menegaskan komitmennya memperjuangkan aspirasi warga Desa Marente, Kecamatan Alas, dalam kegiatan reses yang digelar Kamis, 13 November 2025. Ia menyebut legalisasi Wilayah Pertambangan Rakyat (WPR), infrastruktur pertanian, dan perbaikan fasilitas pendidikan sebagai isu utama yang akan diperjuangkan di DPRD.
Andi menilai legalitas tambang rakyat mendesak diwujudkan agar aktivitas masyarakat di sektor tersebut tidak lagi berjalan tanpa payung hukum. Ia juga mendorong pembentukan koperasi tambang resmi sebagai langkah penataan ekonomi sekaligus perlindungan hukum bagi warga.
“Masyarakat membutuhkan kepastian hukum. Koperasi tambang akan menjadi wadah resmi agar aktivitas mereka tidak lagi dipandang ilegal, dan potensi ekonomi desa tersalurkan secara teratur,” ujarnya.
Dalam dialog bersama warga, Andi juga menyoroti kondisi gedung SDN Marente yang dinilai tidak layak digunakan. Ia menilai janji renovasi dari instansi terkait yang belum terealisasi merupakan bentuk kelalaian terhadap hak pendidikan dasar masyarakat.
“Ini persoalan serius. Pendidikan adalah investasi masa depan. Saya akan memastikan aspirasi ini mendapat perhatian dan alokasi anggaran yang jelas,” tegasnya.
Selain tambang dan pendidikan, Andi turut menyoroti perlunya peningkatan infrastruktur pertanian seperti Jaringan Usaha Tani (JUT) dan irigasi yang menjadi penopang utama ekonomi desa. Ia mengingatkan agar pengelolaan tambang tidak disalahgunakan oleh pihak tertentu.
“Kami khawatir aktivitas tambang berjalan tanpa regulasi yang kuat. Jangan sampai izin pertambangan rakyat hanya dijadikan bendera bagi oknum lama yang menguasai tambang ilegal,” katanya.
Dalam kesempatan itu, ia juga menyambut baik upaya percepatan operasionalisasi Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih (KDKMP) yang digagas Pemkab Sumbawa. Menurutnya, koperasi tersebut dapat menjadi motor penggerak ekonomi masyarakat di tingkat akar rumput.
“Baik Koperasi Merah Putih maupun koperasi tambang rakyat di Marente, keduanya sama-sama berperan memperkuat kemandirian ekonomi berbasis gotong royong,” pungkasnya.***

