Berdikari.Online – Kerusakan parah pada akses jalan di Desa SP Prode 3, Kecamatan Plampang, menjadi perhatian DPRD Sumbawa pada (14/11/2025). Ratusan pelajar disebut harus melewati jalan berlubang dan berlumpur setiap hari untuk menuju sekolah. Kondisi ini juga berdampak pada aktivitas ekonomi warga. DPRD menilai situasi tersebut sudah berlangsung terlalu lama tanpa penanganan.
“Persoalan ini Pak, sama juga kondisinya SP 1, SP 2, dan SP 3. Yang paling parah memang SP 3,” ujar anggota DPRD Fraksi PAN, H. Rusdi.
Ia menjelaskan bahwa permasalahan serupa juga terjadi di kawasan transmigrasi SP Prode 1 dan SP Prode 2. Pada SP Prode 1, kerusakan jembatan disebut semakin mengkhawatirkan. Salah satu jembatan kayu hampir ambruk, sementara jembatan lainnya sudah dalam kondisi jebol. Situasi ini dinilai membahayakan warga dan menghambat mobilitas harian.
“Di SP 1, jembatan kayu juga sudah mau ambruk, jembatan yang satu lagi sudah jebol,” tegasnya.
Rusdi membenarkan bahwa kepala desa di tiga wilayah transmigrasi sudah berkali-kali mengajukan laporan kepada pemerintah daerah sebelumnya. Proposal perbaikan juga telah disampaikan, namun belum memperoleh kepastian tindak lanjut. Ia menilai keluhan masyarakat belum mendapat respons memadai dari eksekutif.
“Sudah beberapa kali melaporkan ke pemerintah daerah… tapi sampai saat ini belum ada tanggapan dan jawaban yang jelas,” ungkapnya.
Menindaklanjuti keluhan tersebut, Rusdi menyatakan akan bergerak di tingkat legislatif untuk membuka koordinasi baru. Ia memastikan langkah ini ditujukan untuk mempercepat respons pemerintah terhadap kondisi jalan yang menjadi akses vital masyarakat. Langkah legislatif itu diharapkan menjadi pintu masuk bagi penyelesaian masalah infrastruktur yang menghambat pendidikan dan ekonomi warga.
“Insyaallah, kita juga akan segera kembali untuk membangun koordinasi dengan pemerintahan Jarot Ansori agar persoalan ini ada respons dan titik terang,” janjinya.
DPRD berharap perhatian ini dapat segera menghasilkan keputusan yang memastikan keselamatan para pelajar dan kelancaran aktivitas masyarakat di tiga desa tersebut.***
