Berdikasi.Online – Resmi hadir di Indonesia Suzuki Ertiga Hybrid. Setidaknya ada 17 perubahan yang diperoleh Ertiga Hybrid dibanding versi bensin, seperti yang disebutkan Indomobil Sales (SIS). Perubahan tersebut meliputi desain, penambahan fitur, dan yang paling utama terdapat teknologi hybrid.
Seperti dilansir dari cnnindonesia.com, pada eksterior terdapat beberapa perubahan seperti sisi yang diubah antaranya gril, spion, model antena, desain pelek, penambahan aksen krom, hingga emblem hybrid.
Berikutnya interior mobil yang dijual mulai Rp270,3 juta- Rp292,3 juta ini mengalami ubahan pada desain MID (Multi Information Display), warna material jok, sampai warna interior ambience.
Lalu dari sisi fitur, terdapat penambahan cruise control, Gear Shift Indicator (GSI), autolight with guide me light, ESP, dan Hill Hold Control.
Ertiga Hybrid menggunakan mesin yang sama seperti varian bensin, K15B 1.462 cc. Tenaga yang dihasilkan pun tak berbeda, yaitu 103,2 hp dan torsi 138 Nm.
Namun dibanding mesin bensin biasa, K15B pada Ertiga Hybrid dibekali ISG (Integrated Starter Generator) dan baterai Lithium-Ion yang berada di bawah jok penumpang depan.
ISG punya dua peran, yaitu menangkap dan menyimpan energi ke baterai saat perlambatan kecepatan serta sebagai motor yang memberi energi tambahan ke mesin biar kerjanya enteng ketika akselerasi.
Baterai litium 6Ah 12V dilengkapi dengan penutup kedap udara buat melindunginya dari cipratan air. Namun demikian Suzuki mengimbau pengguna Ertiga Hybrid jangan pernah melewati banjir karena berpotensi merusak baterai. Indikator baterai terkait kapasitas dan fungsi terdapat di MID.
Ertiga Hybrid memiliki fitur Auto Start Stop, ini fungsinya mematikan mesin ketika berhenti biar tidak boros bensin. Saat mesin mati, baterai litium-ion mengontrol sistem pengapian, kontrol emisi, bahan bakar, kombinasi meter, serta audio dan navigasi.
Ketika mobil ingin dijalankan usai mati di bawah pengaruh Auto Start Stop maka mesin akan menyala setelah mendapat energi dari aki. Aki yang digunakan spesifikasi N55-42Ah, beda dari Ertiga bensin.
Selain menyalakan mesin, aki juga berperan menjaga AC tetap menyala saat mesin mati. Kemudian aki bertugas pula menjalankan blower AC, extra fan AC, lampu-lampu interior, spion dan power window.
Ada lima syarat Auto Start Stop aktif, yaitu sabuk pengaman terpasang, pintu pengemudi tertutup rapat, kap mesin tertutup rapat, indikator aktif serta baterai lithium-ion dan aki lebih dari tiga bar. Fitur ini bisa dipilih on atau off menggunakan tombol.
Suzuki memberi garansi 5 tahun atau 100 ribu km untuk ISG dan baterai Lithium-ion.
Sistem gerak Ertiga Hybrid tak berbeda dari Ertiga bensin, yaitu di kedua roda depan. Meski begitu total Gross Vehicle Weight (GVW) mobil ini, pada varian AT dan MT, lebih 20 kg ketimbang Ertiga bensin.
Ertiga Hybrid memiliki fitur Auto Start Stop, ini fungsinya mematikan mesin ketika berhenti biar tidak boros bensin. Saat mesin mati, baterai litium-ion mengontrol sistem pengapian, kontrol emisi, bahan bakar, kombinasi meter, serta audio dan navigasi.
Ketika mobil ingin dijalankan usai mati di bawah pengaruh Auto Start Stop maka mesin akan menyala setelah mendapat energi dari aki. Aki yang digunakan spesifikasi N55-42Ah, beda dari Ertiga bensin.
Selain menyalakan mesin, aki juga berperan menjaga AC tetap menyala saat mesin mati. Kemudian aki bertugas pula menjalankan blower AC, extra fan AC, lampu-lampu interior, spion dan power window.
Ada lima syarat Auto Start Stop aktif, yaitu sabuk pengaman terpasang, pintu pengemudi tertutup rapat, kap mesin tertutup rapat, indikator aktif serta baterai lithium-ion dan aki lebih dari tiga bar. Fitur ini bisa dipilih on atau off menggunakan tombol.
Suzuki memberi garansi 5 tahun atau 100 ribu km untuk ISG dan baterai Lithium-ion.
Sistem gerak Ertiga Hybrid tak berbeda dari Ertiga bensin, yaitu di kedua roda depan. Meski begitu total Gross Vehicle Weight (GVW) mobil ini, pada varian AT dan MT, lebih 20 kg ketimbang Ertiga bensin. (*)
