Monday, July 14, 2025

Kemenkominfo Gelar Literasi Milenial Dalam Menangkal Hoak

Shares

Berdikari.Online-Kementerian Komunikasi dan Informatika bersama Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia telah menyelenggarakan seminar online literasi digital bagi generasi muda dengan tema: “Eksistensi Milenial dalam Menangkal Hoaks”.

Hadir dalam seminar ini yaitu Dr. Abdul Kharis Almasyhari Wakil Ketua Komisi I DPR RI, Semuel Abrijani Pangerapan, B.Sc. Dirjen Aplikasi Informatika (APTIKA) Kementerian Kominfo RI serta  Zakky Mustofa Zuhad sekalu ketua BEM UNS tahun 2021.

Seminar ini diselenggarakan melalui platform zoom meeting pada Minggu 19 Juni 2022.

Seminar ini merupakan inisiasi Kementerian Kominfo untuk mendukung  Program Literasi Digital yang melibatkan berbagai elemen masyarakat.

Dirjen APTIKA  dalam sambutanya mengungkapkan  agar seminar ini dapat mendorong masyarakat untuk mengoptimalkan pemanfaatan internet sebagai sarana edukasi dan bisnis.

“Seminar ini merupakan upaya memberdayakan masyarakat agar mampu memilah dan memilih informasi yang dibutuhkan dan bermanfaat serta memberikan informasi yang lengkap kepada masyarakat terkait pembangunan Infrastruktur TIK yang dilakukan oleh Pemerintah khususnya oleh Dirjen APTIKA. Disamping itu juga untuk mewujudkan jaringan informasi serta media komunikasi dua arah antara masyarakat dengan masyarakat maupun dengan pihak lainnya”, ungkapnya.

Dr. Abdul Kharis Almasyhari Wakil Ketua Komisi I DPR RI dalam paparanya menyampaikan apresiasi atas pilihan tema yang diambil sebab erat kaitanya dengan penguatan literasi milenial dalammenghadapi proyek isu saat ini.

“Terlebih dalam era post-truth seperti sekarang ini sesuatu yang berulang-ulang akan dianggap suatu kebenaran. Namun menurutnya permasalahannya dewasa ini adalah siapa yang berhak untuk mengatakan mana yang benar dan mana yang salah (hoaks). Oleh karena itu menurutnya untuk mencegah penyebaran hoaks yaitu dengan tidak menyebarkan informasi yang dianggap kurang ter-validasi kebenarannya” ungkapnya.

Anggota Komisi I ini juga meminta komitment setiap individu terutama anak-anak milenial untuk tidak terpengaruh oleh narasi provokasi dengan terlebih dahulu melakukan verifikasi.

“Cara yang paling efektif untuk memcegah penyebaran hoaks adalah dengan tidak menyebarkan nya. Maka hoaks dengan sendirinya tidak akan berkembang.

Adapun Semuel Abrijani Pangerapan, B.Sc menjabat sebagai Dirjen Aplikasi Informatika (APTIKA) Kementerian Kominfo RI paparkan materinya melalui video.

Ia menyoroti pesatnya perkembangan teknologi selama masa pandemic covid-19 yang telah mendorong perubahan cara  berinteraksi dan berbagai aktivitas melalui platform digital.

“Kehadiran teknologi sebagai bagian dari kehidupan masyarakat inilah yang semakin mempertegas bahwa kita berada di era percepatan trasnformasi digital”, ungkapnya.

 

Lebih lanjut Dirjen APTIKA ini mengungkapkan bagaimana Kominfo mengemban amanat dari Presiden Joko Widodo untuk berperan utama sebagai garda terdepan dalam memimpin upaya percepatan transformasi digital bangsa Indonesia.

“Dalam mencapai visi dan misi tersebut Kementerian Kominfo berperan sebagai regulator, fasilitator, eskalator di bidang digital di Indonesia. Guna menjalankan salah satu mandat tersebut terkait pengembangan SDM digital kementerian Kominfo bersama gerakan nasional literasi digital, serta jejaring hadir untuk memberikan perhatian informasi digital yang menjadi kemampuan digital ditingkat dasar bagi seluruh lapisan masyarakat Indonesia” jelasnya”.  “Oleh karena itu, selalu diperlukan kolaborasi yang baik dari masyarakat dengan pemerintah agar masyarakat tidak tertinggal dalam proses percepatan transformasi digital”, tambahnya.

Paparan terakhir  dari Zakky Mustofa Zuhad sekalu Ketua BEM UNS tahun 2021 menyampaikan perspektif anak muda terkait penyebab orang terkena hoaks yaitu disebabkan seringnya seseorang melihat sebuah konten yang kemudian dipercayainya sebagai kebenaran.

“Banyak orang sebenarnya tidak membaca konten yang mereka bagikan. Orang sering tidak mempertimbangkan legitimasi sumber berita. Orang mengukur legitimasi konten dari berita terkait dan Orang cenderung mudah kena bias konfirmasi”, jelasnya. Ia menambahkan “Oleh karena itu agar kita tidak terpengaruh hoak, perlu pahami tips-tipsnya yaitu cermati alamat situs. Hati-hati dengan judul provokatif. Cek keaslian foto. Periksa fakta dan ikut serta komunitas/ grup diskusi anti-hoax dan lain lain”, tutup  Zakki mantan ketua BEM UNS sekaligus menutup sesi paparan pemateri. (*)

 

Shares

berita lainnya

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

spot_img

Berita Terbaru