Saturday, July 5, 2025

Zulkifli Hasan Minta Produk Baja Memperluas Negara Tujuan Ekspor

Shares

Berdikari.Online -Pemerintah meminta industri baja nasional memperluas negara tujuan ekspor. Hal tersebut disampaikan Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan saat melepas ekspor baja struktur dan plat baja produksi PT Gunung Raja Paksi (GRP) ke Selandia Baru di Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Selasa (26 Juli).

Ia meminta para pelaku industri baja nasional menjangkau pasar ekspor ke negara-negara potensial yang selama ini belum menjadi tujuan utama.

Ia menyebut Selandia Baru sebagai negara dengan standar tinggi impor baja dan bukan tujuan utama ekspor baja Indonesia. Dengan terbuka akses ekspor ke sana akan menjadi langkah strategis penjualan baja ke negara itu.

“Ekspor baja ke Selandia Baru ini merupakan bukti pengakuan bahwa kualitas kelas dunia dari baja produksi Indonesia diterima dengan baik di mancanegara. Mohon capaian ini dapat terus dijaga dan ditingkatkan,” kata Zulkifli.

Kemendag pun meminta agar apa yang dilakukan PT GRP dapat dicontoh oleh lebih banyak pelaku usaha. Sehingga Selandia Baru dapat diprospek menjadi salah satu negara tujuan utama dari baja Indonesia.

“Saya ingin mengajak produsen dan eksportir produk hasil hilirisasi besi dan baja untuk melipatgandakan ekspor mereka,” katanya.

Zulhas mengatakan Kemendag siap mendukung usaha ekspor baja melalui kesepakatan dagang yang telah dilakukan Indonesia dengan negara-negara mitra.

Tercatat, Indonesia telah memiliki sejumlah perjanjian dagang dengan berbagai negara seperti Jepang, Australia, Swiss, Norwegia, Pakistan, Korea Selatan, Chile, Mozambik, Uni Emirat Arab, serta negara-negara ASEAN dan anggota persetujuan Regional Comprehensive Economic Partnersip.

Hingga saat ini, Indonesia merupakan eksportir besi dan baja terbesar ke-10 dunia pada 2021 dengan akuisisi pasar 3,37 persen secara globaal. Tren pertumbuhan ekspor besi dan baja Indonesia dalam lima tahun terakhir adalah yang terbesar di antara 30 besar eksportir besi dan baja dunia, yaitu sebesar 49,3 persen.

Kementerian Perdagangan melaporkan bahwa besi dan baja berada di peringkat ketiga komoditas ekspor Indonesia pada 2021. Pada periode tersebut, nilai ekspor besi dan baja Indonesia ke dunia mencapai nilai 21,4 miliar dolar AS.

Nilai terebut meningkat sebesar 90,2 persen dibandingkan tahun 2020 yang tercatat sebesar 11,2 miliar dolar AS. Pada periode Januari–Mei 2022, nilai ekspor besi dan baja Indonesia ke dunia sudah mencapai 12,5 miliar dolar AS, tumbuh 80,2 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar 6,9 miliar dolar AS.

“Pertumbuhan yang sangat signifikan ini merupakan bukti keberhasilan kebijakan hilirisasi industri besi dan baja yang ditetapkan pemerintah,” katanya. (*)

Shares

berita lainnya

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

spot_img

Berita Terbaru