Monday, July 14, 2025

PKM Mahasiswa Angkat Tema Basiru, Dekan FEB: Ini Bakal Jadi Penelitian yang Unik

Shares

Berdikari Online – Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Teknologi Sumbawa (UTS) banggakan rencana penelitian mahasiswanya. Diketahui, kelompok Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) Riset Sosial dan Humaniora (RSH) mengangkat tema Basiru  dalam kebudayaan masyarakat Sumbawa.

Basiru sendiri adalah aktivitas kebudayaan layaknya arisan. Namun basiru tidak selalu berupa benda atau atau alat transaksi, melainkan juga dapat berupa aktivitas gotong royong. Namun dalam penelitian yang dimaksud, basiru akan dianalisis berdasarkan perspektif ekonomi.

“Ini yang saya katakan akan jadi penelitian yang unik. Bidang ilmu ekonomi nyatanya bisa berkontribusi pada aspek kebudayaan lokal kita. Basiru juga terbilang masih belum intens dibahas terutama dalam konteks penelitian. Tapi ini kan fenomena yang masih sering kita lihat dalam masyarakat sekarang,” kata Diah Anggeraini Hasri, S.Si., M.Sc., Dekan FEB UTS, (14/7).

Riset Sosial dan Humaniora ini akan dimotori oleh Ariyo Saputra, Windi Damayanti, dan Aniatika dalam binaan Dosen FEB, Yuni Purnama, S.E., M.Ec. Dev. Kelompok PKM ini dinyatakan lolos pendanaan hibah dari Dirjen Pembelajaran dan Kemahasiswaan (Belmawa) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) Republik Indonesia.

“Mereka semua adalah Mahasiswa Program Studi Ekonomi Pembangunan. Kami sendiri sebagai pembina memang mengarahkan supaya penelitian yang diangkat oleh mahasiswa ini mengambil bagian terdekat dari kehidupan sehari-harinya. Ternyata Basiru ini dipilih karena sering mereka lihat praktiknya dalam adat pernikahan,” jelas Yuni Purnama.

Saat ditemui, Ariyo dan dua rekannya mengaku sedang dalam tahap memetakan nama-nama budayawan yang akan dijadikan narasumber pada penelitian ini. Penelitian akan berbicara spesifik pada sistem ekonomi mikro dalam praktik basiru secara umum di Sumbawa.

“Saya sendiri menunggu apa saja temuan dan kesimpulan dari penelitian ini. Saya ingin lihat sejauh mana basiru berpengaruh pada kemampuan ekonomi saat ada gelaran adat kebudayaan. Saya pikir menarik juga dilihat pada sisi gotong royongnya. Saya melihat penelitian ini semestinya akan menguatkan kebanggaan kita atas budaya lokal yang ada,” tutup Diah.***

 

Shares

berita lainnya

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

spot_img

Berita Terbaru