Berdikari.Online – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sumbawa menyatakan dukungan terhadap upaya pelestarian dan pengembangan kebudayaan lokal yang diinisiasi oleh Museum Bala Datu Ranga. Dukungan tersebut disampaikan langsung oleh Wakil Ketua III DPRD Sumbawa, Zulfikar Demitry, S.H., M.H., usai menerima kunjungan dari Kepala Museum Bala Datu Ranga, Yuli Andari Merdikaningtyas, M.A., dan timnya, Selasa (22/7).
Dalam pertemuan yang berlangsung hangat itu, pihak museum memaparkan sejumlah program unggulan yang bertujuan membangun ekosistem budaya di Sumbawa. Zulfikar menyambut baik usulan tersebut dan menyatakan bahwa inisiatif tersebut sejalan dengan arah kebijakan pemerintah daerah.
“Saya sangat senang dan menyampaikan terima kasih karena Museum Bala Datu Ranga menyampaikan pandangan-pandangan tentang pelestarian dan pengembangan kebudayaan, termasuk kesenian tradisional dan perlindungan heritage di Sumbawa,” kata Zulfikar.
Ia menilai kehadiran museum ini memberi warna baru dalam memperkuat literasi budaya serta mendekatkan masyarakat pada warisan budaya lokal.
“Tidak banyak museum di Sumbawa. Museum Bala Datu Ranga hadir dengan membawa topik yang sangat kami perlukan. Insya Allah, saya akan mendukung semua program publik yang diinisiasi karena sangat sejalan dengan visi misi Bupati dan Wakil Bupati,” ujarnya.
Kepala Museum Bala Datu Ranga dalam kesempatan tersebut menjelaskan perubahan paradigma pengelolaan museum yang kini lebih partisipatif dan terbuka terhadap keterlibatan masyarakat.
Ia memaparkan lima program publik utama tahun 2025 yang dirancang dengan dukungan Kementerian Kebudayaan, Dana Indonesiana, dan LPDP RI. Program-program itu meliputi: Museum Bergerak, Belajar Bersama Seniman dan Praktisi, Podcast di Museum (PODEUM), Sumbawa Heritage Walk (SHW), dan Movie at the Museum.
“Ini adalah bentuk upaya kami agar museum tidak lagi menjadi tempat yang kaku dan sepi, tetapi menjadi ruang publik yang hidup, relevan, dan menyenangkan bagi masyarakat,” ujar Yuli.
Satu di antara programnya, Movie at the Museum, baru saja digelar 19 Juli lalu. Kegiatan ini mengangkat tema keberagaman melalui film pendek karya pelajar Sumbawa dan di klaim mendapat antusiasme tinggi dari pengunjung.
Menurut Yuli, seluruh program dirancang tidak hanya untuk pelestarian budaya. Program juga dirancang untuk regenerasi pelaku seni dan peningkatan kualitas hidup masyarakat melalui jalur edukasi dan ekonomi kreatif.
Dengan dukungan dari DPRD, Museum Bala Datu Ranga berharap inisiatif ini dapat menjadi langkah nyata dalam membangun sinergi antara pelaku budaya, pemerintah daerah, dan masyarakat.***